Finally... UAS is over... ditutup dengan tidak manis oleh ujian THT. Dan by the way, saya nggak belajar serius-serius amat memang... Bahannya luar biasa banyak dan berat. Full hapalan. And it's absolutely a big no-no for me. Mengingat saya juga tidak pernah mendengarkan kuliah pak dosen dengan serius. And it was turned out that... Belajar atau gak belajar, hasilnya sama aja. Gak bisa. Temen saya yang setahu saya udah menekuni segala macam diktat THT pada hari sebelum UAS minus seminggu aja tampangnya kecut banget pas keluar dari ruang ujian. Saya ? Ya nggak pantes tho ya pasang muka kecut. Namanya juga nggak belajar... Jadi wajar kalau nggak bisa.
50 % memang salah saya sih... Tapi seandainya saya belajar pun, maksimal saya cuma sanggup ngerjain tuh soal nggak lebih dari 50 %
So the conclusion is... 50 % salah yang bikin soal juga. Yang ditanyain tuh detail. Banget ! Ujian oral med yang bujubusyet banyaknya aja (dan berkorelasi dengan dentistry) nanyanya nggak sampe sekejam THT. Gila... kalau buat FKG aja karsinoma nasofaring sampai dibahas detail, saya nggak bisa bayangin botaknya anak-anak FK... Yayayaya... anyway, yang lalu biarlah berlalu. Saya nggak peduli walaupun hasilnya cuma C, yang penting lulus.
No comments:
Post a Comment
comments here