test test

Thursday, December 27, 2007

thinking hard... (but taking a long time)

Hari ini, pas lagi jaga di kamar terima, saya pas dapet pasien cewek, masih muda, keliatannya pendiam, tapi ternyata cerewetnya minta ampun... Dia pengen cabut gigi, tapi dia takut sama jarum suntik katanya. Jadi saya bilang gini ke dia : "Mestinya mbak lebih takut lagi lho kalau nggak disuntik."
Dia nanya : "Kok bisa dok ?" (kadang-kadang pasien-pasien itu manggil saya dengan sebutan 'dok'. Saya sampai sungkan. Di samping saya belum lulus, modal saya juga baru jas lab).
Saya : "Soalnya kalau disuntik, sakitnya paling kayak digigit semut merah yang kecil itu lho mbak, dan pas dicabut nggak bakalan sakit. Dijamin d (batin saya : selama operatornya ga o'on aja...) Tapi kalau nggak disuntik, ya..." (saya ngebayangin orang yang giginya dicabut hidup-hidup tanpa anestesi. OH NO !) "... kayak digigit kalajengking d."
Si pasien ketawa. Dan dia bilang mau mikir-mikir dulu. Trus, dia bilang : "OK deh kalo gitu cabut aja." Trus ga sampe semenit saya nyentang kolom bedah mulut di status, dia bilang mau mikir-mikir lagi. Trus dia pengen dibersihkan karang gigi dulu aja.

After she's thinking about hmmm... 5 times... dia bilang... "OK dok dicabut aja."

Saya nggak ngasih kesempatan dia mikir-mikir lagi. Langsung map status saya kasih ke dokter jaga klinik buat dicek, biar dia cepet-cepet dikirim ke bedah mulut.

Soalnya saya udah nge-tip-ex 5x tuh kolom centang antara bedah mulut dan perio. Karena dia bingung mutusin mau dicabut atau skeling duluan. Sebelum saya ngeluarin tip ex saya untuk keenam kalinya, better I send her ASAP.

Tuesday, December 25, 2007

silence is golden

Kadang saya serba salah jadinya... Kalau ada orang yang berbuat jahat sama saya dan saya balas berbuat jahat, saya takut kena karma. Tapi kalau saya baik-baikin dia, orangnya malah makin semena-mena. Aduh, saya bener-bener bingung...

Jadi paling amannya sih, saya milih diam. Diam dan menganggap semua permasalahan sudah beres. But I think it's not wise enough. Karena pada akhirnya, semua beban itu pasti meledak. And I don't know when 'this volcano' will errupt....

I hope it won't be happened... I hope I can control this feeling...
Biarin orang mau ngomong apa. Anjing menggonggong, kafilah berlalu (saya yang jadi kafilahnya tentu saja, hehehe).

Merry Christmas, anyway... ^^

Friday, December 21, 2007

playplay time

Holiday day 2. Karena saya cuma berlibur di sini-sini aja... hiburan saya masih tetap from mall to mall. But the fun bits is... I can prolong my sleep-time. Libur-libur gini, sementara urusan skripsi dipending dulu lah... Di depan compie, saya jadi malas buka microsoft word. Pengennya kalau nggak maen harvest moon GBA, ya ngedit-ngedit foto, ya download2 lagu, ya maen minigames, ya online, what.a.wonderful.life!

The clinics are off during holiday \^.^/
It's time to have fun beibehhh....

Monday, December 17, 2007

1.330.000++

Kira-kira itulah biaya yang saya keluarkan untuk klinik semester ini up to now... 1.330.000 rupiah. Dengan total rincian :
Klinik OM : - (karena 2 pasien saya mahasiswa fakultas sendiri. Jadi ~thanks God~ gratis)
Klinik Perio : 20.000 (biaya administrasi skeling 2 pasien selain skeling antar teman. Skeling antar temannya sih untungnya gratis)
Klinik Orto : 365.000 (termasuk biaya bikin 2 pasang piranti lepasan, biaya panoramic si Uti, dan biaya administrasi). Kenapa sampai 2 pasang ? Well... awalnya saya bikin sepasang piranti. Karena yang rahang atas nggak diacc alias salah total dan harus diganti, sedangkan yang rahang bawah blas nggak masuk di pasien saya, alhasil saya mesti bikin SEPASANG piranti baru lagi. Which means : tambahan biaya lagi.
Klinik Konser : 945.000 (termasuk pembuatan-pembuatan mahkota sementara, biaya foto-foto periapikal, administrasi, tekniker, lab, mulai diagnosa sampai insersi).

Dan dengan biaya sedemikian, masih belum termasuk :
1. Biaya loket untuk daftarin pasien waktu masuk kamar terima.
2. Biaya konsumsi dan akomodasi pasien.
3. Tunjangan hari raya. Karena klinik saya juga mencakup event lebaran, mau tak mau saya harus ber-salam-tempel ria pada pasien jangka panjang saya demi menjamin kekooperatifan mereka untuk dirawat di kampus.
4. Biaya penyusutan barang. Salah satunya sih biaya reparasi highspeed saya yang rusak entah apanya.
5. Biaya pembelian bahan-bahan kebutuhan klinik.
dan lain-lain...

(@.@)"~ ...hyungggg...

Jadi kalau orang awam pada nanya : "Kenapa sih ngerawat gigi ke dokter gigi aja mahal banget ? Lha wong cuma gigi aja kok..."
Nah, sekarang tahu jawabannya kan ? Alat mahal. Bahan juga mahal. Ditambah lagi beban mental, pengorbanan, dan kesetresan si dokter gigi selama kuliah yang kalau dikurskan dalam rupiah entah berapa harganya... Itu sih menurut saya. Yang menjalani kuliah ini dengan pengorbanan.
Kalau buat orang lain yang menjalani kuliah tanpa beban mental dan penuh akses kemudahan karena jaminan pasti lulus sih... haha, saya sih no comment aja. Semoga aja dia nggak malpraktek di kemudian hari.

Thursday, December 13, 2007

totally forget !!

Harusnya sih hari ini saya ujian mandarin. Tapi saya bener-bener lupa *baru inget pas klinik OM tadi* It means... the exam was counting down in HOURS !! Not days... Saya bener-bener nggak siap. Apalagi guru saya sudah wanti-wanti kalau ujiannya bakal susah. "Ni men hao hao xue xi ya... Hen nan !" (Belajar yang baik... Sangat susah ! ~maksudnya : ujiannya~)

Jadilah saya skip class hari ini. Daripada dapet jelek dan mesti ujian perbaikan, mending saya ikut ujian susulan aja dah...

Btw, hari ini as usual Thursdays, saya kuliah di ruang kuliah D. Dan seperti biasa, saya paling benci kalau harus kuliah di ruang kuliah itu. Saya mesti menggapai-gapai udara saking pengapnya. Mau nyari oksigen aja susah banget, apalagi kalau pintu sudah tertutup rapat. Ruangan itu tidak ber-AC anyway~ Belum lagi tempat duduknya yang mepet-mepet. Bikin saya yang punya claustrophobia ini puyeng luar biasa ~~"

I can't wait for Christmas holiday ^_________________^

Thursday, December 06, 2007

that old man

Tadi siang begitu bubar klinik, seperti biasa saya selalu nganterin pasien saya pulang. Seperti biasa juga, saya harus melalui jalan sempit 2 arah di pinggir kali untuk bisa nyampe ke gang rumahnya. Dan saya bete setengah mati pas ngeliat pantat gerobak sampah berjalan terseok-seok di depan mobil saya ~yang praktis bikin saya ikutan ter-onta-onta di gigi satu~ Mau nyalip, mobil dari arah depan yang di jalur kanan juga nggak mau ngalah. Padahal jalanan itu cuma pas diisi 2 mobil. Mau nggak mau saya mesti ngikutin gerobak itu sampai ujung jalan yang agak lebar. Tapi karena bete dan nggak sabar, saya klakson-klakson tuh gerobak agar menepi ke jembatan di kiri. Saya kan lagi buru-buru. Mesti mulangin pasien, adik saya juga udah miskol-miskol minta jemput.

Dan si gerobak menepi dikit ke kiri. Saya langsung banting setir ke kanan berusaha nyalip. Dan betapa menyesalnya saya pas saya lirik dari spion tengah, yang narik gerobak itu ternyata udah uzur banget. Setua kakek saya barangkali. Sambil bungkuk-bungkuk narik gerobak dengan tumpuan beban di punggung, dia ngelap-ngelap keringetnya. Pandangan matanya ngikutin pantat mobil saya tanpa tatapan marah sama sekali. Lalu nunduk dan jalanin gerobaknya lagi. Kejadian yang cuma beberapa detik, tapi bikin saya merasa amat sangat berdosa. Sumpah, saya nyesel banget udah nglakson-nglakson dia...

I feel sooooo.... guilty. Guilty. Guilty. Guilty. Hikssssss.... T_T
Mana tadi saya mencet klakson keras-keras lagi... T_______T

Monday, December 03, 2007

3 des

Hari ini blog saya yang ini resmi berulang tahun yang pertama. Haha, nggak penting sih... tapi kadang hal-hal yang kayaknya nggak penting kayak gini justru nggak terlalu berpotensi bikin stress. Yang baca juga pasti lama-lama bosen membaca curhatan hari-hari klinik saya yang ~truly~ nggak menggairahkan blas.

Ibarat hukum Gossen II, saya sudah jenuh dan super duper mblenek mbleketek ~kata orang Jawa~ dengan semua ini. Tekad, minat, dan semangat saya untuk kuliah kayaknya mulai luntur. Dan tiba-tiba saja, saya merasa tua mendadak gara-gara klinik 3 bulan terakhir ini. Yang kasat mata aja... tubuh saya jadi makin bungkuk karena beratnya beban di toolbox, saya juga susah makan karena faktor mood yang nggak stabil dan hidup di bawah tekanan, saya juga kurang tidur gara-gara insomnia, ditambah lagi kerutan yang bakal nambah segaris di wajah tiap kali saya marah-marah... (ohya, susah sekali untuk menjadi orang sabar kalau kuliah di sini).

Ahahahahaha... nggak tahulah.... I hate this situation. Hehehehehehe...
Thanks God it's already rainy season. So rain will cover up my tears...
*full of depression*



Monday, November 26, 2007

the answer of those stress-ness

Kalau ditanya apa yang paling bikin saya stress kuliah, jawabannya adalah : Saya nggak bisa kerja di bawah tekanan. I hate being under-pressured...

Especially if I have to work with human.

Dulu waktu zaman preklinik (di mana saya masih kerja di phantom, model, all those kind of things...), saya memang stress. Tapi cuma sebatas chronophobia. Chasing by time is killing me... Dan walaupun saya stress, saya masih bisa melupakan sejenak kesetresan saya itu dan tidak terbawa sampai mimpi. Setidaknya saya nggak pernah berpikir untuk melarikan diri. Misal : pindah kampus atau pindah ke dunia lain alias bunuh diri.

But now, I work with a real human. Di mana bukan cuma saya dan dosen saya aja yang hidup, tapi pasien saya juga hidup. Dan mereka sudah pasti sangat amat kecewa kalau seharian saya nggak ngasih treatment apa-apa padahal mereka sudah terlanjur datang dengan harapan : dirawat. Segera. Dan hal itu sejujurnya bikin saya agak under pressure. Karena untuk menjelaskan pada pasien saya betapa rumitnya prosedur perawatan di kampus saya itu bisa makan waktu seharian. Itupun kalau mereka mau mengerti. Kalau nggak terima, ujung-ujungnya melarikan diri. Padahal saya juga berusaha tidak memberatkan pasien saya dengan ~setidaknya~ belajar sebelum maju diagnosa. Tapi ya begitulah yang katanya namanya prosedur. Kadang nggak jelas apa tujuannya dan kemana juntrungannya. Lebih-lebih bagi pasien. Sangat susah nyari kata-kata yang tepat biar mereka ( baca : pasien saya) nggak sakit hati melihat saya bolak-balik membetulkan lembar diagnosa saya tanpa melakukan tindakan medis apapun pada mereka. Apa saya nya yang kegoblokan ? Atau prosedurnya yang terlalu ribet ? Ah, saya bener-bener bingung.

Oh oh my.... all those stress-ness are reelie killing me...

Thursday, November 15, 2007

kasih ibu kepada beta

Hari ini mama saya tiba-tiba aja nyaranin saya ikutan cooking class Sabtu nanti. "Biar kamu nggak sumpek mikirin kuliah terus. Buat refreshing." katanya.

Padahal saya jarang cerita juga sih kalo belakangan ini saya luar biasa stress-nya. Apa segitu hebatnya ya firasat seorang ibu ? Atau memang di jidat saya udah ada tulisannya kali ya... LAGI STRESS. SUSSAH CARI INSPIRASSI. Ah, saya jadi terharu sama kebaikan dan kesabaranmu, mama.

Beberapa malam yang lalu, mama bilang gini sama saya : "Enak punya anak perempuan yang pinter mijit. Besok-besok kalau kamu udah kawin, siapa dong yang mijitin mama ?"
I was speechless at that time... It's so touched me.

Dulu saya mikir, seandainya saya mati pun, nggak bakal ada yang ngerasa kehilangan saya sampai gimanaaaa. Hari ini, kalau saya pikir-pikir lagi... seandainya saya mati entah kapan, sudah pasti ada 1 orang yang bakal kehilangan saya. She's my mom. Dan jujur saja, saya paling ngerasa berdosa kalau bikin mama saya nggak bahagia. I'm so afraid of hurting her...

Tapi entahlah... kayaknya saya udah kehilangan spirit. Spirit for study. And spirit for life. I'm so afraid of this situation. And sick of this life !!
Can I survive ?

By the way, belakangan ini saya suka mampir ke web ini nihh... It's inspiring me. Haha...

I'm smiling.
But inside... I'm crying.
And dying.
Ah, bloody-me...

Sunday, November 11, 2007

desperate

Again with all those stress-ness...

Tomorrow is Monday. And since the beginning of this semester, I hate Monday and Wednesday. You can guess why (~~")x

Always happy when Thursdays are over. Relieving but a lil bit panic on Fridays. Starting panic on Saturdays. And totally panic on Sundays.

I'm tired of trying, sick of crying.
I'm smiling, but inside I'm dying.

Uh-I'm-reelie-want-to-die!!!

Friday, November 09, 2007

one litre of tears

Hahhh... so sick of this life !!

So stressssss lately :(

Ditambah lagi, blog ini error melulu setiap saya mau ngeposting. Hahhhh.... bikin mood menulis saya jadi drop drastis. Super-duper-bete.

I feel like : uh-i-want-to-die.

Friday, November 02, 2007

not as cool as seen...

Hahhhh... makin lama blogger makin bobrok aja... Makin sering error, makin sering failed, makin bikin bete. Ah, sebal~ (kayaknya saya mesti bikin planning buat pindah host. Soon.)

Ohya, ujian makin dekat. It will be start with orto next Monday (it means : 3 days from now on). Semester ini saya combo maraton kuliah-skripsi-klinik. Just 1 word can describe 'em all : Scary. Dulu sih pas masih semester awal, saya suka kagum ngeliat senior-senior saya yang udah klinik duluan lalu lalang di kampus bawa pasien, daftarin pasien, kerja pasien di klinik, bikin skripsi, diwisuda... Kayaknya keren banget. Ditambah lagi kalau pas KRS-an... kalau ngeliat daftar mata kuliah semester atas, kayaknya keren-keren banget namanya. At least lebih keren dibandingkan mata kuliah yang saat itu saya jalani ~yang baru sebatas anatomi, mikro dan teman-temannya itu....~

Sekarang pas saya sedang menjalani semua itu, ternyata tidak sekeren yang saya bayangkan dulu.

Ohya satu lagi, dulu saya kira senior-senior itu doyan bergaya dengan jas lab. Soalnya mereka suka lalu lalang pakai jas lab walopun di luar klinik. Ternyata setelah sekarang saya menjalani sendiri, saya jadi tahu kenapa mereka suka lalu lalang pakai jas lab sekalipun di luar klinik. Etikanya kan di dalam klinik setiap operator mesti pakai jas lab (untuk membedakan dengan pasien). Jadi pas nunggu pasien datang ~di luar klinik~, biar nggak ribet dan makan waktu dan kelamaan bongkar-pasang-jas-lab-plus-ngancingin-kancingnya-satu-satu, mending nggak dilepas sekalian. Termasuk pas makan di kantin, ke wc, sampai pas klinik bener-bener selesai dan mau pulang.

Results :
Semester preklinik : Pakai jas lab yang masih putih karena belum ternoda cairan developer dan lain-lain = gaya + fashion + mode + bisa buat keren-kerenan.
Semester klinik : Pakai jas lab yang kantongnya sudah mulai berubah warna, terdapat bercak kecoklatan sisa developer, spiritus, kancing mulai hilang satu per satu dimakan usia, dan kadang-kadang dipakai buat ngebuntel model studi biar nggak pecah ~setelah dilapisi tissue berlapis-lapis~ = klinik + tekanan batin + pengen cepet-cepet diganti jadi jas dokter.

Nggak 100% bener sih. Tapi cukup mewakili populasi mahasiswa di FKG. Hehehe~ (sok penelitian dah..)

Monday, October 29, 2007

cuma ngetes doang...

Udah beberapa hari ini, tiap saya sign in ke blogger, hasilnya selalu error. Padahal apa sih hiburan saya di rumah selain bikin blog, main piano (yang udah mulai bosan saya mainkan karena bisanya cuma lagu itu-itu aja, tee-hee~), dan main mini game di komputer ??

Kalo blogger error terus, kan hiburan saya jadi berkurang satu. Hoho...

Friday, October 05, 2007

road story

Saya suka sebel sama tukang parkir karbitan di Surabaya. Ceritanya, umumnya mereka bukan jukir resmi. Ya jukir jadi-jadian aja. Asal ada mobil mau keluar, main semprit, tinggal 'nadahi' seribuan dari si empunya mobil. Sebelnya lagi, mereka cuma sekedar nerima duit aja... nggak bantu nyetopin mobil-mobil lain yang lewat kek, nyariin tempat parkir kek... And it happens many times. Di Surabaya.

Ada sih tukang parkir yang agak berkelas. Biasanya di hotel-hotel. Selain mereka memandu arah biar pantat mobil nggak nabrak tembok, masih ditambah lagi service dibukakan pintu mobil setelah parkir. Hmmm... nice.

Tapi hal itu nggak berlaku untuk tukang parkir di jalan Genteng, tempat saya pergi sembahyang ce it dan cap go. Biasanya waktu markir, saya ya markir sendiri. Boro-boro tukang parkirnya, keliatan idung tukang parkirnya aja juga enggak. Nah, ntar waktu saya mau pulang... terdengar suara sempritan dan biasanya si tukang parkir karbitan ini berlari-lari ke arah mobil saya. Menadahkan tangan seperti peminta-minta. Begitu dikasih, eh... dia minggir begitu saja tanpa bantu2 nyetopin mobil-mobil yang seliweran di jalan biar saya bisa lewat.

Ada lagi yang belakangan jadi trend. Polisi cepekan. Tapi kayaknya mereka nggak banyak ngebantu. Yang ada malah nyempit-nyempitin area belokan, sehingga saya mesti ngambil haluan agak jauh ke depan biar nggak nabrak si polisi cepekan tadi.

Saya juga sebel sama pengendara motor yang suka nggak peduli kalo jalanan bukan neneknya yang punya. Seandainya emang bener neneknya yang punya pun, so what ?? Hargailah pengguna jalan yang lain. Selain rata-rata hobi zig-zag di jalan (sempit), mereka juga punya kebiasaan yang menurut saya... aneh. Dan ini selalu berlaku di setopan depan kampus B setiap lampu merah. Mobil-mobil berhenti di line yang semestinya, motor2 meluber di depan mobil2 dan makin lama makin memakan jalan, bahkan nggak jarang yang melanggar lampu merah. Yayaya... bahkan sering begitu lampu hijau menyala, motor-motor itu merangsek maju kayak serangan lebah.

Sekedar tips buat yang berencana liburan ke Surabaya. Kalau nyetir, jangan pernah ngikutin bemo. Mereka bakal nyetir dengan tempo lento alias super duper lambat (kalau lagi nyari penumpang), dan tiba-tiba berhenti mendadak di jalanan (jalanan !! Bukan pinggir jalan) buat nurunin penumpang. Dijamin makan hati banget kalo nyetir ngikutin bemo.
Ohya, mereka juga bakat zigzag kalo lagi kejar setoran.

Monday, October 01, 2007

new haircut

Tiring day... like an ordinary Monday. Oh by the way, I had a new haircut yesterday. Terlalu pendek dan jelek, emang. Haha~ Tapi setidaknya sekarang saya ngirit shampoo dan nggak terlalu gerah di klinik. Dan semoga dengan rambut yang baru ini, saya dapat menurunkan kadar depresi saya ~I hope !!